Jumat, 03 Februari 2012


(Fragment)
BALAS DENDAM

            Saya sedang berjalan di jalan setapak di atas bukit. Kiri jalan adalah jurang dan sebelah kanan jurang yang melambai kedalam lembah hutan. Langit terbuka penuh bintang dan bulan bersinar di antara awan-awan yang bergerak perlahan. Angina semilir membawa rasa sedih dan sayup-sayup terdengar suara antara nyayian dan tangisan. Nyayian yang berirama pilu. Itu suara putri Siluman.
            Saya terus berjalan mencari dari mana datangnya suara tangisan itu. Kaki saya membelok menuruni lereng berumput dan masuk ke dalam hutan. Di tengah hutan ada sungai kecil. Saya menyusuri sungai itu ke hulu dan menemukan lubuk di bawah air terjun. Di atas batu yang menyembul dari permukaan air, saya melihat sesuatu yang indah, punggung putih lembut seorang gadis yang sedang mencuci rambut.
            Tangisnya tinggal sedu-sedannya. Seorang Putri Siluman. Agar ia tidak menghilang dari pandangan saya, saya membaca mantra “ Awaspaningal “. Lalu saya bertanya:
            “ Siapakah engkau Putri ? mengapa menangis memilukan hati ? “
            Putri Siluman itu menoleh, mengawasi saya lalu tersenyum dan menjawab:
            “ Oh, Kang Encep, tolonglah kami. Kami kena musibah.
            “ Bagaimana kau tahu nama ku ? “
            “ di dunia kami nama Kang Encep sangat terkenal. Mungkin hanya andalah yang mencintai bangsa kami. Manusia yang lainnya menganggap kami jelek dan jahat “.
            “ Terimakasih atas pujiannya. Siapa namamu ? “
            “ Nama hamba Rara Teratai Wulan Emas. “
            “ Baik, aku akan menolong engkau. Naiklah ke darat “.
Putri Siluman itu sangat cantik dan setelah mengenakan kain dan selendangnnya, ia bersimpuh di depanku dan menyembah. Aku membalasnya.
“ Musibah apa yang menimpa keluargamu itu ? “
“ Ayahanda sakit oleh peluru manusia. Kalau penyakit itu tidak di sebabkan oleh benda buatan manusia, kami masih bisa mengobatinya. Tolonglah Kang Encep “.
“ Di mana ayahandamu itu ? “
“ Di sebrang sungai, mari kita ke sana “
Kamipun segera menyebrangi sungai itu dan masuk kedalam hutan. Di bawah pohon Dakaranda (Kiara) rimbun saya melihat seekor harimau besar sedang tergeletak di tanah saya segera membaca mantera Malih Alam ke Alam Siluman dan kini yang saya lihat adalah seorang raja dengan pakain kebesarannya sedang tidur di atas katil kencana. Para hamba sahayanya bersimpuh di sekitarnya.
Putri Teratai Wulan Emas membangunkan ayahnya:
“ Ayah, ada Kang Encep “
Raja membuka mata dan melihat kepada saya lalu senyum gembira:
“ Kang Encep, wah senang sekali anda mau berkunjung pada kami “ kami saling sembah hormat.
“ Kata putri anda kamu sedang sakit terkena peluru manusia, coba kulihat. “
Baginda memperlihatkan luka di pinggangnya.
“ Tahan rasa sakitnya, saya akan menarik peluru itu “. Sayapun lalu membaca mantera untuk mengisi telapak tangan saya dengan gaya maknit besi. Telapak tangan saya tempelkan di luka itu dan pelurupun segera tertarik dan menempel di telapak tangan saya.
“ Kini tinggal mengobatinya dengan getah Jamblang. “
Punggawa dan para emban  segera mencari dan memitiki daun Jamblang. Perdu itu bunganya putih berkumpul warna pucuk daunnya merah getahnya sangat manjur untuk menyembuhkan luka. Waktu saya kecil kalau luka selalu di olesi getah jamblang, tapi di sini ditambah dengan mantera penyembuhan. Raja bangun dan pindah duduk di kursi kencana saya duduk di kursi di sampingnnya. Dan kami mulai mengobrol.
“ Mengapa manusia tidak mau bersahabat dengan bangsa Siluman. Mengapa mereka menganggap kami makhluk yang menakutkan, dan menjijikan. Kang Encep ?
“ Karena mereka tidak bisa melihat Siluman. “
“ Baiklah mereka tidak bisa melihat bangsa kami tetapi akuilah kalau kami ini ada sebagai pemilik dunia ini juga. Apakah mereka tidak tahu bahwa dalam Al-Qur’an Jin itu adalah makhluk yang di ciptakan dari api. Benar kami cuma derajat tingkat dua tetapi hormatilah kami. Manusia merampas tanah-tanah kami, pohon-pohon kami, ternak-ternak kami. Begitu rakusnya manusia padahal kadang kala kami juga menolong mereka juga dalam kesulitan, misalnya dalam bencana  alam, menunjuki jalan kepada orang yang tersesat di dalam hutan, dan lainnya. “
“ Jadi kamu mau membalas dendam ? “ Tanya saya keras.
“ Tentu saja jika mereka tidak mau mengindahkan kami dan terus bebrbuat jahat pada kami. Kami bukan makhluk yang lemah. “
  Sebaiknya kamu mengajak manusia berdamai. “
“ Apakah manusia mau ? kenyataannya mereka tetap angkuh. Terlalu angkuh untuk mengurusi alam dunia ini bersama-sama. “
“ Jadi bangsamu karena itu membunuhi manusia dan membuat kegaduhan dan bencana-bencana, tetapi apa balas budi manusia pada kami ? mereka  malah menjauhkan kami dari pikiran mereka, mereka tak mau memikirkan kehadiran kami. Sombong ! mereka berkata kami tak mau tahu urusan Siluman ! “ kata-kata yang menghinakan kami. Seolah-olah kami ini sampah yang tak perlu digubris. Padahal jelas tertulis dalam Kitab Suci Al-Qur’an, bahwa kami ini ada ! dan kami mempunyai banyak kelebihan dari manusia. Walaupun begitu kami tunduk pada perintah Tuhan. “
“ Aku juga tahu, tentu tidak semua bencana timbul karena ulah bangsamu, sebab bencana itu banyak juga yang ditimbulkan oleh ulah manusia sendiri, misalnya banjir akibat penggundulan hutan. Bencana yang kamu buat tentu akibat dari balas dendam bukan ? “
“ Benar, Kang Encep. Contohnya begini : jika anak orang digilas mobil di jalan sampai mati, apakah bapaknya akan senang saja ? apakah bapaknya tidak sakit hati ? si bapak pasti akan membalas dendam. Hukum kami hutang nyawa bayar nyawa. “
“ Lalu bangsamu membuat kecelakaan transpontasi. Apakah Siluman langsung mendorong mobil itu kedalam bahaya ? ”
“ Tidak selalu begitu, Kang Encep kadang-kadang si Silumannya masuk ke dalam jiwa si pengemudi dan kami kuasai, hingga kami bisa menubrukan mobil pada mobil-mobil lainnya atau kepada orang di jalan. Jika tugas sudah selsai jiwa yang di kuasai tadi kami bebaskan kembali dan si pengemudi akan kebingungan. Mestinya dia menyadari bahwa dia itu bukan raja jalanan dan masih ada kami di jalan. Namun, Kang Encep, bangsa kamipun sering berbelas kasihan pada orang-orang miskin yang tak kuat membayar biaya pengobatan, misalnya. “
“ Lalu apa pertolonganmu ? “
“ Bangsa kami memiliki banyak para akhli baik dalam ilmu kedokteran, ilmu tekhnik, ilmu perbintangan, dan lainnya. Zaman Nabi Sulaiman saja bangsa kami sudah bisa memindahkan Istana Ratu Balkis. Apa lagi sekarang bangsa kami sudah bisa membuat berbagai pesawat terbang baik di langit maupun diluar angkasa jika kami perlihatkan buatan kami itu, manusia tahunya cuma heboh, hahahaha…..”
“ Maksudmu dengan para bocah yang bisa menyembuhkan orang-orang sakit dan yang di sebut UFO alias piring terbang itu, dan jejak-jejak yang besar, dan lain yang dianggap aneh oleh manusia. “
“ Benar, Kang Encep, bagi kami itu hal-hal yang gampang saja. Kami bisa membesar dan mengecil, kami bisa tinggal dalam batu kecil atau masuk ke jiwa bocah, kami juga bisa membuat pesawat kecil atau besar tidak seperti manusia yang tubuhnya tak bisa berubah. Anehnya bantuan bangsa kami terhadap manusia sesalu disalah artikan. Manusia awam trauma pada Iblis, padahal Iblis itu mendengar ayat-ayat Al-Qur’an saja sudah kabur kepanasan. Sayang ada juga yang melebih-lebihkan kepandaian kami ini, hingga mau menyembah kami. Ini manusia tolol ! dan bisa mencelakakan bangsa kami. “ Raja berhenti sejenak lalu menatap saya : “ tolonglah, Kang Encep, beritahukan kepada manusia seluk beluk bangsa Siluman “
“ Sedang ku usahakan. Bagaimana kamu mendapatkan luka itu ? “  

BERSAMBUNG

Kamis, 26 Januari 2012


SU’UDZON dan LOGIKA

            Menanggapi sesuatu kejadian yang dilakukan oleh orang lain janganlah dengan bersu’udzon dulu. Telusurulah siapa yang bersalah jangan yang tidak berdosa di tuduh jahat.
            Siluman itu adalah Jin. Jin itu mahkluk yang menurut Al-Qur’an diciptakan dari api, manusia dari tanah dan malaikat/khadam dari nur/cahaya. Jin itu bias berada di mana-mana, di darat, di air, di laut, di kawah gunung, di langit, dan lainnya.
            Kerajaan Siluman yang ada di Laut Kidul dengan ratunya yang kesohor telah berada sejak zaman nenek moyang, orang Sunda dan Jawa. Karena Siluman itu hidup, dan setiap yang hidup pasti mati ( kulu nafsin dalikatul maut ). Jadi menurut logika, Ratu Kidul yang sekarang ini adalah keturunannya dari Ratu Kidul nenek moyangnya. Siluman/Jin itu suka meniru manusia dan meniru binatang. Pada zaman dulu di Sunda dan di Jawa ada raja-raja manusia yang mesih primitif. Untuk memecahkan masalah-masalah yang ajaib-ajaib, misalnya wabah penyakit, tanaman tidak menghasilkan, nelayan tidak mendapat ikan, dan lain kesusahan, maka raja mengangkat dukun alias pendeta. Jabatan pendeta ini lumayan,  terhormat dan mendapatkan pasilitas memuaskan. Si pendeta itu lalu berfikir dan mengetahui ada hal-hal yang membuatnya tak bisa dilawan, yaitu matahari, laut, gunung berapi, air banjir, dan sebagainya. Karena tidak bisa dilawan ia pun takut, ia lalu membujuk yang tidak bisa dilawan itu agar tidak marah, yaitu dengan memberikan sajian-sajian makanan dan lebih primitif lagi mengurbarkan nyawa manusia begitulah ritual terjadi dan di setujui Iblis.
            Ketika raja-raja manusia beralih ke Agama Islam banyak raja-raja dan ratu-ratu Siluman yang beralih ke Agama Islam.
Persembahan-persembahan dilarang !
Iblis terkejut !
            Bagi yang kebakaran jenggot si Iblis segera memanggil anak buahnya, tukang sihir, dukun-dukun teluh, dan dukun-dukun ritual menyembah Iblis.
            “ kalian tidak boleh kalah ! jalan tteerrruuussss ! seolah-olah tak ada yang berubah.
Jangan dengarkan adzan ! …. Dsb.
            Maka di tempat keramat timbul dua aliran : Yang satu benar-benar ziarah kepada ulama penyebar Agama Islam. Aliran lain yang lebih banyak di kunjungi adalah kepada keramat Iblis, yang menjanjikan kekayaan di tukar dengan Arwah manusia. Saya dengar dari orang yang pulang dari gunung Kawi.
 Siluman itu adalah  Jin dalam bahasa kita dan Jin ini berada di mana-mana jadi di dasar laut pun ada kerajaan Siluman karena Ratu Kidul itu bersahabat dengan raja-raja manusia tentu saja mereka beralih ke Agama Islam. Sebagai orang Islam Ratu Kidul akan marah jika di agung-agung seperti Iblis. Lagi pula laut kidul itu sangat luas tentunya bukan cuma ada satu kerajaan tetapi banyak karena itu ratu-ratunya punya nama masing-masing misalnya : Ratna Sari, Ratna Sumirat, Ratna Suminar, dll.
Pakailah Logika ! pemberian makanan sekedar untuk persahabatan anatara manusia dan Siluman taka da salahnya asal jangan diembel-embeli dengan permohonan. Misalnya manusia memberi makan ayam apakah manusia itu menyembah ayam ? Iblislah yang menyesatkan pikiran orang-orang awam, sehingga tidak mau menggunakan Logika. Iblis menakut-nakuti orang terhadap Siluman padahal Iblislah yang harus dimusihi.
Di Gunung Gede pada waktu Maghrib ada orang yang diberi uang dua ratus ribu rupiah oleh Siluaman. Ternyata uang itu asli dan dapat di belanjakan. Sejak itu kalau Maghrib banyak yang mendaki Gunung Gede siapa tahu bertemu lagi dengan siluman yang baik hati itu. Persahabatan dengan Siluman tidak aneh sudah ada sejak zaman purbakala. 

Siluman itu takut kepada manusia. Kalau Siluman Islam Shalat berjamaah dengan manusia, manusialah yang selalu menjadi imam. Sampai sekarang masih banyak orang awam yang gemetar, rerinding ketakutan jika mendengan nama Nyi Rara Kidul. Saya merasa kasihan kepada Ratu Kidul yang dihina Iblis, sehingga dimusihi manusia. Padahal Iblislah musuh manusia dan Jin/Siluman, di Kerajaan Laut Kidul ada Mesjid yang bernama ………. (sebaiknya tak usah saya tulis takut di cemo’ohkan oleh Iblis dan antek-anteknya, tukang sihir, dan sebagainya ). Mungkin di antara pembaca sudah ada yang pernah Shalat di masjid itu. Berfikirlah dengan Logika bukan dengan Su’udzon. Bedakan mana Iblis yang tidak berupa, mana Jin/Siluman yang makhluk, mana Hantu yang arwah gentayangan, mana Alam Siluman dan mana Alam Manusia. Karena Iblis itu tidak punya bentuk maka ia masuk kedalam tubuh binatang di alam manusia.   
Yang mengetahui seluk beluk sesuatu Bangsa adalah Bangsa itu sendiri. Imajinasi yang menggambarkan Nyi Rara Kidul naik kereta kencana di seret empat ekor kuda melayang di atas laut lalu kecebur, hahaha …. Hahaha .. kasihan basah kuyup. Imajinasi itu adalah jiplakan dari Barat, di samakan dengan Sinterklas yang naik kereta diseret oleh sebarisan rendeer (rusa kutub).
Jangan Taklid ! berfikirlah dengan otak sendiri ! sekarang zaman sudah jauh lebih maju. Di zaman Nabi Sulaeman saja para Jin sudah bisa memindahkan Istana Ratu Balkis (Sheba). Manusia ketinggalan jaman, baru bisa bikin Roket menjelajah langit. Zaman sudah modern, kok masih berfikiran kuno, mestinya Nyi Rara Kidul itu naik Petterbujin (pesawat terbang buatan Jin/UFO).    

Bacalah Buku Legenda Misteri : SENAPATI RAGAMAYA !
            Bacalah juga buku Modern Misteri PETTERBUJIN I dan II !

Jumat, 20 Januari 2012



PENGALAMAN YANG SESUNGGUHNYA
Lolos dari Cekikan Iblis

            Tuyul sering digunakan Iblis untuk mencuri uang recehan.
            Ada satu peristiwa yang sangat mengerikan yang kami alami di sebuah ruman kost yang pemiliknya menyembah Iblis (seorang perempuan). Walaupun di tembok pagar depan penuh di tulisi “ Rumah Iblis “, “ Rumah Hantu “, “ Rumah Setan “, dan lainnya, tetapi kami waktu itu tidak percaya. Persangkaan kami tulisan-tulisan itu hanya tulisan tetangga-tetangga yang iri hati terhadap perempuan pemilik rumah yang kaya itu. Rumah itu bertingkat dua, rumah pemilik kost dan rumah yang di kostkan berendeng. Kamar atas ada beranda yang bisa melihat kamar tidur perempuan pemilik kost itu, di bawah ada kamar mandi.
            Setiap malam jum’at saya dan istri saya dapat melihat lewat jendela kamarnya, tempat tidur pengantin. Di sepanjang galar jendela sebelah luar berderet mangkuk-mangkuk gelas kecil yang isinya kami tidak tahu. Kami masih tidak peduli, hanya merasa aneh saja. Mula-mulanya istri saya kehilangan kain yang sedang di jemur, esoknya hilang juga kebayanya. Kami masih belum heboh adem-adem saja.
            Pada suatu pagi ketika saya ingin mandi dan membuka pintu kamar mandi saya terkejut melihat tumpukan uang logam yang nilainya dua puluh lima rupiah tak satupun yang nilainya lain. Untung waktu itu adik istri saya sedang menginap. Ia sedikit memiliki ilmu kebatinan atau ilmu kesaktian. Ia pun segera bertelanjang bulat. Saya menyuruh dia memasukan uang yang setinggi perut itu kedalam lubang wc. Saya wanti-wanti jangan sampai ada yang tertinggal sebijipun. Pintu kamar mandi lalu di tutup. Lama sekali adik istri saya menyeret uang logam itu kedalam lubang wc. Selama ia bekerja membersihkan kamar mandi, kami tak berani membuka pintu kamar mandi, kami hanya khawatir. Kurang lebih jam dua belas siang barulah ia keluar kelelahan dan mandi keringat. Ia sempoyongan dan duduk diluar kamar mandi sambil terengah-engah. Saya masuk kamar mandi untuk mengontrol barang kali ada receh yang tertinggal. Kamar mandi benar-benar bersih.
           Beberapa hari kemudian istri saya diserang iblis. Si Iblis mencekiknya dan istri saya berusaha melepaskan cekikan dari lehernya. Istri saya yang murid cimande, terus berkutat melawannya. Saya segera membawanya turun ke beranda depan. Tetangga-tetangg berdatangan, tetapi hanya ingin menonton saja sambil merasa ngeri. Satu RW tumplek memenuhi halaman rumah. Pak Rt yang belum menikah dan berpropesi sebagai binta film actor laga, rupanya memiliki ilmu juga yang berusaha mengusir Iblis itu, namaun ia kewalahan juga. Isri saya sudah lemas dan hampir mati. Waktu itu saya belum mengetahui urusan supernatural. Hanya mungkin saya sudah punya beberapa putri Siluman yang belum saya sadari. Saya mendengar bisikan.
            Saya segera mencari taxi dan membawa istri saya ke luar dari rumah penyembah Iblis itu menuju ke Palasari. Dulu kami pernah kost di situ. Ibu kost yang baik hati itu segera menyeret tempat tidur ke tengah rumah, sebab semua kamar sudah penuh. Istri saya ditidurkan di tempat tidur itu. Kami menunggu apa yang akan terjadi di situ.
            Istri saya tidak kurang suatu apa, ia cuma kecapean dan bermandikan keringat. Ia tersenyum dan bangkit. Karena ia seorang yang gagah berani, hari itu juga ia kembali ke pusat kota dan masuk ke rumah perempuan pemilik kost itu. Dan ia melihat di kamar pengantin suami si pemuja Iblis itu sudah mati dengan mulut menganga, mata melotot, kaki dan tangannya meregang ke atas.



Selsasi


#  Baca juga kisah-kisah nyata berikut ini :
1.       Dua orang tentara Siliwangi yang diselamatkan Putri Siluman.
2.       Orang America lawan Raja Siluman di kompleks villa.
3.       Orang yang bermukim di Kerajaan Siluman di kebun Raya Bogor kembali ke kampungnya setelah berusia 40 tahun.
4.       Tukang oncom lawan Sangkrebu.
5.       Orang kampung Tajur pugag memburu Sangkrebu.
6.       Di bioskop taman senang Jl Pagarsih dulu ada Siluman yang mengungsi dari Pangandaran.
7.       Batu cincin Kecubung yang bisa berbicara.
8.    Iblis yang meminjam binatang Kuda dan Kerbau sebagai Pembunuh buruh Pabrik di Gunung Salak

Dan masih banyak lagi pengalaman-pengalaman yang mengerikan.